Kepala SMK Negeri 3 Baleendah Melakukan Pembinaan Wali Kelas terkait Proses Kinerja di Masa Pandemi
1. Menyelenggarakan Administrasi
Kelas
Wali kelas berperan sebagai
manajer kelas yang mengatur segala macam dan bentuk administrasi kelas.
Beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan oleh wali kelas adalah: denah kelas,
daftar piket, papan absensi, jadwal pelajaran, daftar hadir, jurnal kelas dan rekap
presensi/absensi.
2. Menyiapkan Data Statistik
Kelas
Data yang diperoleh saat
melakukan administrasi bisa dikonversi menjadi data statistik yang informatif.
Penyajian data yang perlu dimiliki oleh seorang wali kelas adalah: Statistik
kehadiran, Statistik pencapaian program, dan statistik mastery learning.
Pencapaian program perlu dimiliki
oleh wali kelas agar mengetahui progress atau perkembangan program yang telah
disepakati bersama. Contoh: Program Sadar Shalat, Program Cinta Al Qur’an,
perlu dilengkapi dengan data berupa angka dan grafik agar bisa ditindaklanjuti
dengan strategi yang sesuai.
Dari data statistik kehadiran
juga bisa kita gunakan untuk mengetahui tren presensi yang ada di kelas kita.
Bisa jadi dibulan tertentu, ada kenaikan persentase jumlah siswa yang tidak
masuk karena sakit dan ijin. Dari data ini kita sebagai wali kelas mampu
menentukan strategi yang sifatnya preventif ataupun penanggulangan atas
perilaku siswa yang tercermin dari angka presentase yang tampak.
3. Menyiapkan Dokumen Penilaian
Dokumen penilaian yang bisa
dilakukan berupa kepemilikan data raport dan buku leger (kumpulan nilai). Di
era digital kini, buku leger bisa berupa 1 file Microsoft Excel untuk
pengolahan data lebih maksimal.
4. Melakukan Pengelolaan &
Pembinaan
Salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan dan pembinaan adalah menggunakan buku
penghubung. Meskipun kini era digital yang mengakibatkan wali kelas sering
menggunakan aplikasi Whatsapp untuk menghubungi orangtua, cara ini pada
dasarnya mempunyai beberapa kelemahan diantaranya: data komunikasi yang terjadi
tidak bisa tersimpan secara sistematis, tingkat keberhasilan informasi yang
tersampaikan juga mengecil karena bisa saja orangtua tidak berhasil dihubungi
melalui Whatsapp. Dibalik kelebihan dan kekurangan Buku Penghubung ataupun
Whatsapp, pilihan menggunakannya kembali kepada para wali kelas ataupun
kebijakan kepala sekolah.
5. Melakukan Home Visit
Kunjungan ke rumah siswa biasanya
dilakukan saat siswa yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran yang cukup
berat. Bisa juga saat siswa tersebut tidak masuk sekolah dalam jangka waktu
yang cukup lama. Padahal, ada beberapa siswa yang masuk pada kategori
sedang-sedang dan membutuhkan perhatian wali kelasnya dengan mengunjungi
rumahnya. Jadi, bukan hanya siswa yang bermasalah yang mendapatkan kunjungan,
tetapi hak semua siswa yang ada di kelas kita.
6. Melakukan pencatatan anekdot
Suatu kelas ditemukan ada salah
seorang siswa yang cukup sulit dikendalikan dan seingkali bermasalah di kelas.
Saat wali kelasnya ingin mencari informasi mengenai siswa ini, ia kemudian
mencari catatan yang ada di walikelas sebelumnya. Catatan ini menampilkan data
kejadian ataupun peristiwa yang terjadi dan bisa menjadikan catatan penting
yang akan sangat bermanfaat untuk kedepannya. Catatan ini lumrah dilakukan para
guru di tingkat taman kanak-kanak atau PAUD, tetapi mulai hilang dan
ditinggalkan saat di tingkat sekolah dasar atau sekolah menengah.
Demikian 6 tugas, pokok dan fungsi wali kelas yang bisa menjadi landasan seorang wali kelas dalam menjalankan fungsinya. Jika digabungkan dengan peran wali kelas sebelumnya, maka akan muncul kelas-kelas yang berisikan para anggota kelas yang ideal yakni, wali kelas yang berkompeten serta siswa yang antusias dan proses pembelajaran.
- Salman Solehudin - Koresponden & Tim IT SMKN 3 Baleendah//